Artikel Terpopuler

Sengit! Praja IPDN dan Perangkat Desa Vs Warga Dalam Friendly Match Sepakbola

Purwakarta - Kegiatan Bhakti Karya Praja yang dilaksanakan Praja IPDN selain berfokus pada program umum sesuai kompetensi program studi serta program khusus yaitu pengelolaan Webdesaku, berfokus pula pada pengembangan diri praja agar nantinya siap terjun di lapangan dan mampu bermasyarakat dengan baik. Praja IPDN yang bertugas di Desa Gandamekar tidak lupa pula menyempatkan waktunya untuk bercengkrama dengan masyarakat. Pada hari Kamis (21/9) praja IPDN berkesempatan untuk bergabung dengan tim sepakbola Gandamekar untuk meramaikan pertandingan sepakbola yang menjadi agenda yang dinantikan masyarakat. Lahan sawah yang kering dimanfaatkan warga sebagai lapangan pertandingan. Keterbatasan fasilitas tidak menyurutkan niat masyarakat untuk mengadakan pertandingan sepakbola, berbekal bambu dan jaring masyarakat membuat sendiri gawang untuk kelengkapan pertandingan. Dalam pertandingan tersebut Praja IPDN bersama perangkat desa bermain melawan tim dari warga Gandamekar dengan hasil seri. Sorak sorai masyarakat tak terbendung ketika menyaksikan laga sengit tersebut. Antusiasme warga terlihat dari banyak nya warga yang berdatangan untuk menonton di sekitar lapangan. Laga yang sempat diwarnai tendangan penalty dari tim kantor desa Gandamekar ini merupakan salah satu ajang untuk mengenal lebih dekat dan menjalin keakraban antara para praja dengan masyarakat. Sampai peluit panjang berbunyi hasil tetap seri dan kegiatan diakhiri dengan salam antar pemain serta foto bersama.

Owacis Namanya, Surga Tersembunyi di Desa Gandamekar

Purwakarta - Pariwisata merupakan salah satu bidang yang mendatangkan pemasukan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan potensi wisata yang menarik baik alam maupun buatan. Tidak heran jika kian bermunculan wisata baru yang dikembangkan masyarakat. Perkembangan wisata masyarakat ini terkadang tidak dibarengi dengan penyebarluasan informasi wisata sehingga kurang bisa menarik pengunjung.  Pemkab Purwakarta melihat masalah ini dan mencoba menciptakan solusi dengan adanya Webdesaku sebagai wadah informasi wisata desa. Praja IPDN yang melaksanakan Bhakti Karya Praja di Kabupaten Purwakarta berusaha mendorong dan membantu penyebarluasan informasi wisata yang ada di Desa Gandamekar. Setelah melakukan wawancara dengan warga sekitar akhirnya praja memutuskan untuk mendatangi satu-satuya tempat wisata yang beroperasi. Kolam renang Owacis merupakan wisata Desa Gandamekar yang berpotensi mendatangkan pengunjung ke desa.  Sangat menarik, dilengkapi dengan food court dan juga live music membuat kolam renang Owacis ini salah satu pilihan destinasi wisata yang wajib dikunjungi bersama keluarga di akhir pekan. Terletak tidak jauh dari kantor Kecamatan Plered, kurang lebih 15 menit berkendara para pengunjung dapat menikmati fasilitas kolam renang baik dewasa maupun anak anak. Dengan adanya Webdesaku potensi wisata seperti kolam Owacis diharapkan dapat mendapatkan lebih banyak kunjungan kedepannya.

Produsen Tahu Menjerit Harga Kedelai Melonjak!! Praja IPDN Dengarkan Keluh Kesah Masyarakat

Purwakarta - Sebagai tindak lanjut dari langkah digitalisasi desa di Kabupaten Purwakarta melalui Webdesaku, Praja IPDN terus melakukan input data UMKM sembari mensosialisasikan  e-commerce sebagai sarana UMKM untuk memasarkan produknya. Praja IPDN yang bertugas di Desa Gandamekar kali ini mendatangi pabrik tahu milik Bapak Kadarusman. Usaha ini sudah ditekuni oleh Pak Kadarusman selama 21 tahun lamanya. Bukan main pengalaman beliau di bidang pembuatan bahan makanan khas Indonesia ini.  Tahu yang dibuat oleh di pabrik Pak Kadarusman merupakan jenis tahu kuning yang memiliki tekstur kenyal dan padat serta rasa yang khas. Dalam kunjungan Praja pada hari Rabu (13/9) pemilik usaha menjelaskan bahwa bahan baku pembuatan tahu dengan merek dagang KR ini seluruhnya bahan terbaik dan tanpa campuran bahan pengawet serta perasa buatan. Pabrik tahu yang terletak di Kampung Ciserang ini beroperasi sejak pukul 5 pagi hingga 4 sore setiap harinya dengan jumlah produksi mencapai lebih dari 1 kuintal. Tahu hasil produksi nya di pasarkan ke berbagai kecamatan di Kabupaten Purwakarta dengan harga terjangkau yaitu Rp.3000 per bungkus nya.  Dalam kunjungan Praja IPDN tersebut pula Pak Kadarusman menyampaikan keluh kesah dan kekhawatiran nya terkait harga kedelai yang terus melonjak tinggi. Tidak tanggung-tanggung kenaikan harga kacang kedelai yang digunakan sebagai bahan pokok pembuatan tahu ini bisa mencapai 2 kali lipat dari harga normalnya. Pak Kadarusman mengaku kesulitan dalam produksi tahu dengan harga yang kian tinggi tersebut. Beliau terpaksa menurunkan jumlah produksi dan harga jual hingga mengubah ukuran tahu nya agar dapat menutupi seluruh ongkos produksi. Kesulitan ini bukan hanya menjadi masalah bagi pabrik Tahu Pak Kadarusman, namun hampir seluruh pelaku usaha yang produk nya berbahan baku kedelai. Masalah ini menjadi kian pelik karena kenaikan harga ini sudah terjadi hampir satu tahun lamanya. Telah berbagai upaya dilakukan para produsen tahu dan tempe untuk menyampaikan keluhannya terkait tinggi nya harga kedelai ini, namun belum juga terlihat hasil yang memuaskan. Pak Kadarusman berharap pemerintah dapat membuat kebijakan mengenai harga kacang kedelai, khususnya kacang kedelai impor agar para produsen tahu seperti beliau tidak kesusahan dalam produksi serta bisa mendapatkan untung yang selayaknya.

Memasuki Minggu Kedua Bhakti Karya Praja, Praja IPDN Kunjungi Budidaya Jamur di Desa Gandamekar

Purwakarta - Bhakti Karya Praja yang dilaksanakan oleh Praja IPDN sudah memasuki minggu kedua pelaksanaan. Sudah sejumlah UMKM di Desa Gandamekar mendapatkan kunjungan Praja dalam rangka pelaksanaan program digitalisasi UMKM yang diamanatkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta. Melalui Webdesaku yaitu platform digital yang disediakan Pemkab Purwakarta sebagai wadah informasi seputar potensi desa yang mencakup potensi wisata, kuliner, produk UMKM dan profil desa. Salah satu fitur yang ditawarkan Webdesaku adalah fitur e-commerce untuk memasarkan produk UMKM agar mampu meningkatkan penjualan produk.  Salah satu UMKM yang mendapatkan kunjungan Praja IPDN adalah usaha budidaya jamur milik Pak Haji Duduy yang berlokasi di Kampung Babakan Sawah, Desa Gandamekar. Usaha tersebut sudah berdiri selama kurang lebih 7 tahun lamanya. Hasil budidaya jamur tersebut tidak hanya dipasarkan di dalam Kecamatan Plered, namun juga kecamatan lain di sekitar Plered. Bukan hanya jamur yang diperjual belikan oleh Pak Haji Duduy, namun baglog atau media pertumbuhan jamur. Dibantu oleh pekerjanya Pak Haji Duduy membuat sendiri baglog tersebut, berbahan dasar serbuk kayu hasil dari pemotongan kayu dan sekam padi yang ditambahkan bahan khusus sebagai bibit agar mampu ditumbuhi jamur. Bahan - bahan tersebut ditempatkan dalam sebuah plastik kemudian ditekan dan dipress sehingga padat. Setelah dikemas, baglog tersebut lalu di kukus dalam sebuah wadah khusus hingga kemudian didiamkan dalam tempat lembab sampai seluruh serbuk kayu berubah menjadi warna putih.  Dalam pembuatan jamur diperlukan waktu 2 bulan hingga baglog siap untuk ditumbuhi jamur. Baglog tersebut hanya dapat digunakan dalam waktu 3 bulan saja, selepas kurun waktu tersebut jamur tidak akan tumbuh kembali. Panen dilakukan setiap harinya pada siang hari, jumlah amu yang tumbuh sangat diengaruhi oleh tingkat kelembaban lingkungan, semakin lembab lingkungan akan semakin baik untuk pertumbuhan jamur. Berdasarkan penuturan pemilik  usaha, pada saat musim kemarau seperti ini produksi jamur akan turun dan menyebabkan kenaikan harga jual.  Jika normalnya harga jual berkisar Rp. 10.000, maka saat musim kemarau ini harga dapat meningkat hingga menyentuh angka Rp. 15.000 sampai Rp. 16.000 per bungkusnya. Praja yang berkunjung pada tempat produksi jamur tersebut diperlihatkan lokasi penumbuhan jamur dan turut belajar tentang cara penumbuhan jamur serta kesulitan apa saja yang dialami penjual sehingga praja dapat mengerti kondisi real masyarakat di lapangan.

Kemarau Sebabkan Hasil Panen Menurun! Desa Gandamekar Alami Kekeringan

Purwakarta - Desa Gandamekar merupakan salah satu desa di Kabupaten Purwakarta yang warganya rata rata berprofesi sebagai petani. Tidak heran jika banyak warganya yang menggantungkan hidupnya dari pertanian mengingat luas lahan pertanian di Desa Gandamekar kurang lebih seluas 79.92 Ha. Dari seluruh lahan pertanian di Desa Gandamekar sebagian besar digunakan untuk menanam padi. Desa Gandamekar memang merupakan salah satu daerah penghasil beras di Kabupaten Purwakarta. Dalam satu tahun masyarakat bisa melaksanakan 3 kali panen. Hal ini disebabkan kebiasaan masyarakat yang selalu menanam padi sepanjang tahun. Namun panen padi bulan September ini mengalami penurunan jika dibanding panen sebelumnya. Kemarau panjang yang sudah berlangsung hampir 2 bulan lamanya membuat masyarakat kesulitan air. Menurut penuturan warga sudah 3 minggu Desa Gandamekar mengalami kekeringan dan kesulitan air terutama untuk pengairan lahan pertanian akibat kemarau. Pemerintah Desa Gandamekar sudah berupaya menghubungi BPBD Kabupaten Purwakarta untuk meminta bantuan air namun masih belum ada tindak lanjut. Menurut Sekretaris Desa Gandamekar, pihaknya akan terus menghubungi BPBD agar bisa mendapatkan bantuan air untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air akibat kekeringan dan juga guna membantu pengairan lahan pertanian.